Pertanyaan Salah Saat Konsultasi Tarot adalah, beberapa jenis pertanyaan yang tidak membawa manfaat positif bagi Klien. Dalam melakukan sesi Konsultasi dengan Kartu Tarot ( yang berbayar tentunya), anda pasti ingin mendapatkan mafaat maksimal dari setiap rupiah yang anda keluarkan. Artinya ada pengharapan besar dari anda agar setelah melakukan pembacaan tarot, paling tidak anda merasa tenang dan tidak resah serta terhibur.
Tarot dewasa ini sudah menjadi sebuah hiburan yang edukatif sekaligus membangun mental spiritual penikmatnya. Namun terdapat Pertanyaan Salah Saat Konsultasi Tarot yang dampaknya justru merugikan klien. Nah, untuk mendapatkan manfaat maksimal dari pembacaan Tarot, maka hindarilah mengajukan pertanyaan yang hanya berujung pada jawaban ya dan tidak saja, atau jawaban yang bersifat prediktif, non etik dan tidak rasional. Mengapa? Agar diri anda secara mental dan spiritual bergerak ke arah kemajuan pola pikir dan bukan malah mengalami kemunduran.
Berikut ini ada beberapa contoh Pertanyaan salah saat konsultasi tarot, yang sebaiknya tidak diajukan pada Tarot Advicer Kepercayaan anda. Karena hanya akan menimbulkan dampak Negative bagi diri anda secara Personal.
Bagaimana hubungan dia dengan istrinya?
Pertanyaan sejenis ini biasanya dilakukan oleh mereka yang terjebak pada “adultery relationship” . Saya terus terang tidak mendukung sebuah hubungan cinta yang tidak normal dan non etis, namun tidak mungkin bagi saya menghindari pertanyaan sejenis ini dan sayangnya hal tersebut beberapa kali terjadi.
Sering saya katakan pada klien, pertanyaan macam ini sangat tidak bermanfaat baginya dan tidak punya pengaruh secara langsung pada dirinya. Sebuah perselingkuhan bisa jadi didasari karena buruknya kualitas relasi suami dan istri.
Namun keputusan berselingkuh itu adalah keputusan pribadi, yang tidak harus dan akan otomatis dipilih oleh setiap orang atas dasar kondisi hubungnnya dengan pasangannya. Bisa saja hubungan dengan pasangannya baik baik saja, namun dia tetap saja berselingkuh karena memang wataknya yang kurang baik.
Disamping itu kondisi hubungan rumah tangga orang lain, sama sekali bukan urusan klien, sehingga tidak pada tempatnya klien mengorek keterangan privasi seseorang lewat tarot. Kadang saya merasa pertanyaan seperti ini lebih pada pertanyaan yang bernada Gosip, tidak bermanfaat dan tidak ber etika. Kebanyakan pertanyaan jenis ini akan saya tolak dan mereka saya arahkan untuk bertanya hal lain yang bermanfaat baginya.
Apakah saya akan menang judi ?
Selain Judi, pertanyaan setipe biasanya terkait jual beli valas di pasar uang dan sejenisnya. Bagi saya ini adalah sebuah pertanyaan yang sama sekali tidak bermanfaat. Hasil dari sebuah perjudian murni karena probabilitas.
Dari sekian lemabar tiket judi yang anda beli, maka anda akan mendapat kemungkinan menang sekian persen. Semua bisa dihitung. Demikian juga soal valas dan sejenisnya. Naik turun mata uang, cara jual beli di lantai bursa, semua ada ilmu dan kembali pada probabilitas.
Untuk hal yang sifatnya bisa iya dan bisa tidak, dan anda tidak bisa mempengaruhi hasilnya secara langsung, maka jangan pernah menanyakan hal itu pada kartu tarot. Tarot akan memberi jawaban yang bermanfaat bagi anda dalam hal mencari rejeki, utamanya dalam hal yang bisa anda pengaruhi hasil dan prosesnya, secara langsung dan bukan sebaliknya.
Bagaimana perasaan dia pada saya?
Seberapa besarkah pengaruh perasaan seseorang pada diri anda? Apakah perasaan seseorang bersifat permanen atau berubah ubah bergantung mood dan kondisi dirinya?
Bagi saya buat apa kita menanyakan sesuatu yang setiap saat bisa berubah, dan perubahan itu terjadi diluar kendali kita. Sebaik apapun sikap kita pada seseorang, bisa saja dia merasa tidak puas, kecewa dan marah. Nah apakah kita akan bereaksi atas dasar ukuran kepuasan orang lain?
Bayangkan saja jika tarot memberi jawaban, bahwa perasaan orang yang anda tanyakan adalah sangat membenci anda. Reaksi anda pasti akan timbul juga rasa benci, sedih atau minimal kecewa pada orang tersebut. Padahal bisa jadi perasaan itu ada karena sikap anda pada dia sebelumnya.
Namun anda sudah mengalami perubahan mood, dari perasaan biasa saja kepada mood negative karena mendengar jawaban tarot. Lalu apakah anda membayar sesi reading untuk memperoleh sensasi rasa negative?
Bayangkan juga jika jawaban tarot adalah dia menyukai anda. Namun sekali lagi perasaan itu sesuatu yang sangat sementara sifatnya. Tidak ada perasaan abadi. Bisa saja saat ini dia menyukai anda karena anda baik padanya, bukankah juga bisa suatu saat dia membenci anda karena sikap anda berubah padanya.
Lalu untuk apa anda menanyakan hal yang bisa berubah setiap saat? Bukankah lebih bijaksana jika anda bertanya, bagaimana saya harus bersikap menghadapi orang tersebut? Dengan begitu anda bisa mempersiapkan diri anda menghadapi perasaan orang lain yang punya potensi berubah ubah itu pada anda.
Kapan saya mati
Tarot memang bisa digunakan sebagai media untuk memperoleh kebijakan atas sebuah persoalan. Namun tentang kematian, tidak ada satupun kebijakan yang bisa anda raih melalui tarot. Mengapa? Karena kematian adalah sebuah kepastian. Mengetahui kapan, dimana seperti apa anda mati tidak akan membawa manfaat sedikitpun bagi diri anda.
Ketimbang anda memprediksi kematian anda sendiri lalu tidak memperoleh manfaat apapun dari mengetahuinya, bukankah lebih bijaksana jika anda bertanya bagaimana anda bisa melalui hidup ini dengan sebaik baiknya perbuatan dan memperoleh sebesar besarnya manfaat?
Dari sana anda bisa mmperoleh pengetahuan dan kebijakan untuk langkah anda sendiri kedepan dalam hidup ini. Berfokuslah untuk hidup selagi anda memang masih hidup.
Siapa nama Jodoh saya?
Pertanyaan ini mirip dengan apakah dia jodoh saya? Sepanjang pengetahuan saya, dalam pembacaan kartu tarot, tidak akan pernah menghasilkan sebuah nama yang definit. Tarot hanya akan melihat nuansa persesuain watak anda dengan pasangan anda, lalu memberi anda petunjuk bagaimana harus bersikap satu sama lain.
Terkait dengan pertanyaan apakah pacar saya ini jodoh saya? Begini pendapat saya. Jodoh adalah sebuah perjuangan. Dia tidak dikirim begitu saja pada anda tanpa ada upaya aktif dari kedua belah pihak untuk berusaha menyesuaikan diri dan menyatu. Kemauan kedua belah pihak untuk membentuk kehidupan rumah tangga dan hidup bersama itulah jodoh. Ingat ya, kemauan kedua belah pihak.
Tidak ada istilah dalam pandangan saya, seburuk apapun sikap pasangan anda pada anda saat ini, kalau sudah jodoh maka akan bersatu juga. Hemm tidak begitu.
Jika selamanya dia tidak punya niat menikahi anda, maka selama itu pula kalian tidak berjodoh. Kalian bisa berjodoh jika sama sama punya niat dan fokus untuk menikah. Tanpa intensi sejenis ini maka jodoh adalah non sens.
Disamping itu bertanya pada tarot apakah pacar anda jodoh anda, adalah sesuatu yang tidak memberi kebebasan. Bagaimana jika tarot menyatakan dia jodoh anda, sementara anda bisa saja berubah pikiran dan punya pandangan untuk bersama orang lain? Bukankah jawaban tarot akan menjadi batu sandungan bagi anda dalam melangkah dan mengambil keputusan yang terbaik bagi hidup anda?
Apakah Saya bisa hamil?
Tarot bukanlah media yang tepat untuk melakukan dan menegakkan diagnosa akan sebuah kondisi kesehatan. Jika anda bertanya apapun terkait dengan kondisi kesehatan seperti halnya kehamilan, maka sudah sewajarnya anda ajukan pertanyaan itu pada tenaga ahli kesehatan dan bukan pada tarot.
Jangan pernah menjadi begitu tidak rasional dalam menyikapi keresahan hidup sehingga anda kehilangan akal sehat anda untuk mengambil keputusan yang tepat bagi hidup anda, terlebih jika menyangkut masalah kesehatan.
Haruskah tawaran ini saya terima?
Saya perlu tekankan pada anda, semua pertanyaan yang diawali dengan kata “haruskah”, menunjukkan tingkat ketidak siapan anda mengambil sebuah resiko atas tindakan anda sendiri. Perlu anda renungkan, manusia diberi kebebasan untuk memilih apa yang terbaik baginya beserta segala resiko yang menyertai. Tidak ada satupun pilihan sikap di dunia ini yang tidak beresiko.
Biasanya saya akan merefrase kembali pertanyaan sejenis ini, menjadi hal apakah yang perlu klien lakukan jika menghadapai tawaran seperti yang saat ini dia terima. Perenungan apa saja yang harus dilakukannya.
Saya ajak klien melakukan Analisa situasi terkait tawaran yang masuk sehingga dia bisa berfikir rasional. Dengan demikian akan terbentuk pola pikir konstruktif, sehingga klien bisa mengambil keputusan sediri apa yang akan dilakukannya dan bertanggung jawab atasnya.
Apa Sajalah hal yang Nampak pada kartu
Dalam kondisi seperti ini, bisa saya simpulkan klien berada pada situasi yang tidak tahu apa yang tidak dia ketahui, tidak tahu apa yang dia perlu tahu, bahkan bisa jadi lebih jauh tidak tau apa yang dia mau.
Kondisi Brain Fog macam ini bukan waktu yang tepat untuk melakukan sesi pembacaan kartu tarot. Klien akan saya tolak secra halus atau saya minta memilih area kehidupan yang paling dia khawatirkan, misal, keuangan, percintaan, karir, bisnis atau lainnya.
Pembacaan Tarot hanya mungkin dilakukan atas mereka yang memang membutuhkan petunjuk akan sebuah persoalan, dan bukan atas mereka yang tidak tahu apa yang dibutuhkan.
Sama saja dengan pergi ke dokter kemudia ditanya, apa yang sakit bu/bapak? Kemudia pasien menjawab, tidak tau dokter, pokoknya diperiksa saja, saya ini kira kira sakit apa? Saya yakin dokter akan meminta anda pulang, beristirahat serta menenangkan pikiran.
Kapan saya menikah
Ini adalah jenis pertanyaan yang juga sangat absurd dan tidak pada tempatnya untuk ditanyakan pada kartu Tarot. Menikah adalah soal keputusan. Kapanpun anda memutuskan menikah, maka saat itu pula anda bisa menikah. Nah, yang jadi masalah adalah, apakah pacar anda mau menikahi anda? Apakah anda sudah punya calon untuk anda nikahi?
Pertanyaan macam ini biasanya akan saya refrase menjadi , apa yang perlu klien lakukan agar dia bisa segera bertemu dengan orang yang tepat untuk dia nikahi. Atau jika dia punya pacar, maka pertanyaan ini menjadi langkah konkrit apakah yang perlu mereka lakukan agar dapat segera menikah
Demikianlah kurang lebih beberapa pertanyaan yang seharusnya dihindari saat sesi pembacaan kartu tarot. Sekali lagi, setiap orang bisa jadi punya pemahaman, standart idealisme dan kepercayaan serta keyakinan yang berbeda dengan anda.
Adalah mustahil anda berdebat dengan seorang Tarot Reader hanya karena keyakinan dan idealismenya dalam menyikapi sebuah persoalan berbeda dengan anda.
Seyogyanya anda tahu batasan, hal apakah yang bisa anda temukan jawaban dengan bantuan orang lain, atau harus anda cari sendiri jawaban atas pertanyaan itu, karena mungkin saja jawabannya bersarang dalam kesadaran dan ego anda sendiri.